LAGI KURANG SEHAT?

Jatuh sakit, jatuh bangkrut, dan kecurian adalah hal-hal yang kurang menyenangkan. Kadang kita menyebutnya dengan musibah. Lantas, apa saran saya? Izinkan saya bercerita sebentar.

Hari itu saya menjenguk sahabat saya di sebuah rumah sakit. Seperti yang sudah-sudah, saya datang bersama istri. Kebiasaan saya, kalau menjenguk orang sakit selalu setel wajah cerah dan ceria. Menyebarkan optimisme.

Kalau kita setel wajah suram dan muram, itu pesan yang melemahkan bagi si sakit dan kemungkinan besar terekam oleh otak bawah sadarnya. Pesimis, efeknya. Nggak bagus.

Kepada istri si sakit, saya berusaha menuliskan pesan singkat. Di mana pesan ini saya kutip dari kata-kata guru saya, "Acapkali Allah bekerja dengan cara yang misterius. Kadang kita nggak tahu apa tujuan dan hikmahnya. Yang jelas, kita tahu bahwa Allah itu maha baik, satu kali pun TAK PERNAH zalim."

Sakit. Mungkin ini untuk menaikkan derajat. Mungkin ini untuk menggugurkan dosa.

Sambung saya, "Jadi, tugas kita adalah berbaiksangka dan bersabar. Termasuk, besar harapan. Toh kita sama-sama menyadari, Allah adalah sebaik-baik perencana. Tidak ada rencana-Nya yang sia-sia. Insya Allah semua dalam bingkai kasih dan sayang-Nya."

Hidup + Ujian = Kualitas Hidup

Dan terakhir pesan saya, "Sesayang-sayangnya kita sama pasangan kita, ternyata Allah LEBIH sayang sama dia. Jauh lebih sayang, sangat penyayang, bahkan maha penyayang. Sekali lagi, tak mungkin Allah bertindak zalim."

Berbaiksangka dan bersabar, memang ini tidak mudah. Namun tidak ada salahnya kita upayakan. Sekiranya teman-teman kita atau keluarga kita tengah sakit, teruskan pesan saya ini kepada mereka. Demikian juga mereka yang bangkrut, kecurian, dan terkena musibah.

Mudah-mudahan setelah membaca tulisan ini, bertambah-tambah baiksangka dan sabar mereka. Aamiin. Mohon doanya untuk saya dan keluarga saya. Sekian dari saya, Ippho Santosa via TG

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bobok siang 30 menit aja

Berniat baik itu perlu. TH. Via WA

Kreatif Murid dari Guru