Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Musnahkan Malas

Pernah malas? Kalaupun pernah, yah jangan lama-lama. Kenapa? Orang bodoh, tahu-tahu jadi kaya. Ini sering terjadi... Orang kampung, tahu-tahu jadi kaya. Ini sering terjadi... Orang kuper, tahu-tahu jadi kaya. Ini sering terjadi... TAPI, orang malas, tahu-tahu jadi kaya, ini hampir-hampir TIDAK PERNAH terjadi. Hei, nggak perlu tersinggung. Mari kita sama-sama introspeksi... Dua kelemahan kita (orang Indonesia) adalah 2M, yaitu Minder dan Malas. Ini menurut Pak Zul, Ketua MPR. Sekian kali saya bertemu beliau, alhamdulillah, saya dapat ilmu-ilmu baru. Minder itu penghambat. Malas, sama saja, juga penghambat. Anda sepakat? Rabu minggu yang lalu, saya makan siang bareng Pak Zul dan Imam Shamsi. Terus, saya makan malam bareng Mas Dwiki Dharmawan dan Mas Fadly Padi. Saya pribadi sudah lama kenal kedua-duanya. Karya mereka hebat-hebat. Dan yang bikin saya kagum, mereka selalu punya waktu juga energi untuk umat. Kecil atau besar, mereka berusaha berbuat. Kamis, saya ngobrol-ngobrol den...

Mendidik Anak Sholeh dan Cerdas

Telegram Aagym: Mana yg didahulukan, mendidik anak menjadi sholeh atau pintar....? Kisah ini layak jadi pertimbangan Seorang bapak kira-kira usia 65 tahunan duduk sendiri di sebuah  lounge bandara Halim   Perdana Kusuma, menunggu pesawat yang akan menerbangkannya ke Jogja. Kami bersebelahan hanya berjarak satu kursi kosong. Beberapa  menit kemudian ia menyapa saya. _“Dik hendak ke Jogja juga?”_ _“Saya ke Blitar via Malang, Pak. Bapak ke Jogja?”_ _“Iya.”_ _“Bapak sendiri?”_ _“Iya.”_ Senyumnya datar. Menghela napas panjang._“Dik kerja dimana?”_ _“Saya serabutan, Pak,”_ sahut saya sekenanya. _“Serabutan tapi mapan, ya?”_ Ia tersenyum. _“Kalau saya mapan tapi jiwanya serabutan.”_ Saya tertegun. _“Kok begitu, Pak?”_ Ia pun mengisahkan, istrinya telah meninggal setahun lalu. Dia memiliki dua orang anak yang sudah besar-besar. Yang sulung suda...

Kreatif Murid dari Guru

Arafat || Channel Telegram: KREATIF ITU HEBAT Memiliki anak yang kreatif memang idaman setiap orang tua, karena anak-anak yang kreatif biasanya ia suka mendapatkan ide-ide yang tidak pernah terpikir oleh kebanyakan orang. Tetapi, kreatif juga harus pada tempatnya. Jika berpikir kreatif hanya karena mencari-cari alasan, tentu saja hal tersebut menjadi tidak bijaksana. Seperti yang terjadi kepada seorang murid ini yang ditegur oleh guru fisika di kelasnya, "Mengapa kemarin Bapak lihat kamu tidak berada di dalam kelas?" "Saya sedang duduk-duduk di taman, Pak." "Loh tapi kan jam pelajaran sedang berlangsung?" "Bapak tahu kan, Isaac Newton ketika sedang duduk di bawah pohon kemudian apel jatuh di kepalanya dan ia menemukan gravitasi. Bukankah itu menakjubkan?” "Iya tahu, terus kenapa?" “Nah Pak, jika ia hanya duduk di kelas melihat buku seperti kita, ia tidak akan menemukan apa-apa.” Hehehe. Keesokan harinya giliran pelajaran bahasa In...

Sekolah bukan penentu pintar dan bodoh

#BelajarItuKeren Seorang guru pernah mengirimkan surat kepada orang tua murid untuk meminta anaknya dikeluarkan dari sekolah karena kemampuan berpikirnya bodoh, dibawah rata-rata anak sebayanya. Sang orang tua tidak bergeming, beliau percaya bahwa anaknya bukanlah bodoh, tetapi anak yang pintar dengan cara belajarnya yang berbeda. Sang Ibu yang terus mendidik dan bersabar, tidak pernah menyerah. Selalu positif.  Hingga terbukti saat ini, sang anak jadi genius dengan penemuan bola lampu pijar. Thomas Alfa Edison. Jadi, jangan minder kalau kita belum bisa apa-apa. Tetap terus belajar dan perluas wawasan. Yuk belajar lebih banyak lagi